![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwuma88aSO5dwADx8Ougxa9NuenwFyGTTGMNm9h3vg3yh0sGQvj8PEw3SMjh8D84yX9s3HBq3XmLwgm54NNIlr_7O8-Qf7A-Aqn25dKyxXMV6AXXwFLp3LYXugG2jhTVaWRh1LFRucxF-l/s400/DSC_0263+a.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidkd9SC-QA-JSOSchneIVRgm0iwYOdQt3TacHKZUHztsfseTPZdDCMwJFMzDtLFInqRTJy_EFkf6qI64cYERMBUAsJRMvM4aCVTQ0MsTCT0GXHbsTuL_mRUptT4qkMVJaiGvaOYQYAnHLm/s320/DSC_0266+a.jpg)
Pada malam kedua,
bayangan ayah dan ibu serta saudara hadir dalam senyap malam ketika
pembimbing mengajak berefleksi mengingat perjuangan bunda dan
pengorbanan ayah. Tangisan haru menggema dalam senyap malam di Padepokan
Bukit kehidupan.
Di hari ketiga, rasa cinta kepada ayah dan bunda tergores dalam sepucuk surat cinta. Di atas lembar kertas putih terlahir janji dari seorang anak kepada Ayah dan Bunda:” Ayah…Bunda, aku akan membalas cintamu dengan menuruti segala nasihatmu, serta selalu rajin dan tekun belajar”. (Her)
Di hari ketiga, rasa cinta kepada ayah dan bunda tergores dalam sepucuk surat cinta. Di atas lembar kertas putih terlahir janji dari seorang anak kepada Ayah dan Bunda:” Ayah…Bunda, aku akan membalas cintamu dengan menuruti segala nasihatmu, serta selalu rajin dan tekun belajar”. (Her)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar